Sabtu, 06 Juni 2009

RATUSAN KARYAWAN RS YARSI BUKITTINGGI DEMO TUNTUT KESEJAHTERAAN

Bukittinggi, Media Sumbar, Setelah Senin (18/5) lalu ratusan karyawan Yayasan Rumah Sakit Islam (Yarsi) Ibnu Sina Bukittinggi, melakukan demo, menuntut kesejahteraan karyawan, karena belum ada realisasinya Senin (25/5) kemarin, kembali ratusan karyawan RSI Yarsi Bukittinggi melakukan aksi demo di halaman rumah sakit tersebut.

Dengan membawa puluhan lembar pamplet yang bertuliskan tuntutan kepada pihak pengelola rumah sakit, para karyawan melalui Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Unit Yarsi Bukittinggi, H. M. Ikhsan, juga menyampaikan orasinya,tetapi dalam aksi tersebut tidak dihadiri pihak yayasan maupun pimpinan rumah sakit.

Menurut H. M. Ikhsan, aksi yang digelar kemarin itu, merupakan kelanjutan dari aksi sebelumnya, terutama menuntut masalah antar jemput karyawan yang bertugas malam, dimana antar jemput karyawan yang bertugas malam tersebut ada dan beberapa waktu lalu ditiadakan, Kemudian Dana Kesehatan Karyawan (DKK) yang jumlahnya cukup besar. Begitu juga dengan gaji karyawan yang masih di bawah UMP (upah minimum Propinsi).

Tuntutan lain dari karyawan juga menolak dimutasinya H. M. Ikhsan ke yarsi Panti (Pasaman), para karyawan menuntut agar SK mutasi tersebut dibatalkan, mereka juga menolak dikembalikannya dr. Abdi Putra ke Bukittinggi. Karyawan juga menuntut agar direktur Yarsi Bukittinggi, dr. H. Herman Ramli, Sp. OG., diturunkan dari jabatannya.

"Tidak hanya itu, petinggi-petinggi yayasan juga terkesan mengintimidasi karyawan dan pimpinan yang sering bertindak arogan, Pihak SPSI sendiri berperan agar pihak pimpinan tidak berlaku semena-mena terhadap karyawan, kata H. M. Ikhsan.

Usai orasi, pihak yayasan dan pimpinan Yarsi Bukittinggi melakukan dialog dengan utusan karyawan di aula rumah sakit tersebut. "Kami para karyawan telah berjalan sesuai dengan rambu-rambu dan norma yang ada. Aksi ini merupakan akumulasi dari kekecewaan para karyawan selama ini, "jelas H. M. Ikhsan dalam dialog itu.

Atas tuntutan karyawan agar dr. H. Herman Ramli, diturunkan dari jabatannya selaku direktur Yarsi Ibnu Sina Bukittinggi. Namun menurut Herman Ramli, masalah penurunan jabatannya adalah wewenang pihak yayasan. Begitu juga dengan mutasi H. M. Ikhsan, adalah atas permintaan pihak Yarsi Panti, karena tenaganya di butuhkan di Yarsi Panti.

"Ditidakannya kendaraan antar jemput karyawan yang betugas malam, adalah untuk efisiensi. Karena setelah dievaluasi, ternyata yang menggunakan kendaran tersebut hanya beberapa orang, sementara kendaraannya sudh tua dan membutuhkan biaya operasional yang cukup tinggi.,"ujar Herman Ramli.

Herman Ramli juga membantah adanya dugaan intimidasi di rumah sakit itu. "Tidak ada intimidasi, karena kita semua adalah intelektual, "tegasnya. Sementara Ketua Yayasan Yarsi Sumbar, Yaswirman juga menegaskan bahwa tuntutan agar direktur diturunkan, adalah hak yayasan, dan bukan wewenang karyawan.

"Terhadap UMP (Upah Minimum Provinsi) yang katanya di bawah ketentuan, adalah lagu lama. Karena sampai saat ini tidak seorang karyawan pun yang gajinya di bawah UMP,"sebut Yaswirman, sambil meminta para karyawan agar memandang persoalan secara jernih. "Tidak ada persoalan yang tidak dapat diselesaikan, "katanya lagi--- ridwansyah

Rabu, 15 April 2009

Smart College Pilihan Orang Cerdas, Tawarkan Program Teknologi Informasi

Persaingan memasuki dunia kerja dewasa ini makin kompetitif. Penguasaan komputer yang dipadukan dengan kemampuan bahasa asing adalah persyarat utama memenangkan persaingan. Lembaga kursus Smart College yang mamadukan kedua skill itu, pantas menjadi alternatif bagi calon tenaga kerja.
Smart College berlokasi di Jalan Proklamasi No 48 B. Posisinya sangat strategis karena berada dipusat kota. Meski termasuk baru, Smart College dikelola oleh orang-orang dengan talenta dan pengalaman puluhan tahun di bidang ini. Sesuai slogannya “Smart College Pilihan Cerdas Meraih Peluang Kerja”, lembaga kursus ini memberikan beragam alternatif keahlian siap pakai. Program-pogram yang ditawarkan antara lain Program Keahlian Terpadu 1 Tahun (PKT-1 Th), Program Keahlian Terpadu 6 Tahun (PKT-6 Th) dan Program Singkat 1-3 bulan. Semua program adalah perpaduan komputerisasi dan bahasa asing. Tiga bahasa utama, yaitu Bahasa Inggris, Jepang dan Mandarin menjadi alternatif calon mahasiswa.

PKT-1 Th terdiri dari program Teknologi Informasi, Informatika Komputer, Teknik Komputer dan Akuntansi komputer. Setiap program dilengkapi dengan Bahasa Inggris, Bahasa Jepang atau Mandarin. Sedang paket PKT-6 bln dan program singkat 1-3 bulan, terdiri dari Komputer , Bahasa Inggris dan Bahasa Jepang. Direktur Smart College Yasril Harfi SE kepada koran ini Jumat (28/3) mengatakan pada dasarnya setiap program yang ditawarkan sama dan sejenis. Hanya saja yang berbeda adalah teknis dan waktu pelaksanaan. Dijelaskannya, PKT-1 tahun adalah paket yang diberiakan kepada lulusan SMA. Peserta yang berniat mengikuti paket ini sudah bisa mendaftarkan diri sejak sekarang.

“Siswa yang masih duduk di kelas III sekarang ini sudah bisa mendaftarkan diri begitu Ujian Nasional (UN) selesai dilakukan. Sedang yang sudah tamat SMA, sejak sekarang sudah kita terima pendaftarannya,” kata Yasril Harfi. Sedangkan untuk PKT-6 bulan, pada dasarnya kata Yasril Harfi sama dengan PKT 1-tahun. Hanya saja yang membedakan adalah intensitas waktu pembelajarannya. PKT-6 bulan diperuntukkan bagi kalangan yang tidak memiliki waktu banyak menempuh pendidikan. Dengan waktu yang terbatas, calon mahasiswa bisa mendapatkan ilmu setara dengan yang menempuh pendidikan satu tahun. Caranya dengan memadatkan mata pelajaran dalam waktu tertentu.

“Misalnya yang satu tahun, belajar 3 kali seminggu. Yang 6 bulan ini lebih padat sedikit,” imbuhnya. Direncanakan program paket 6 bulan ini akan dibuka secara resminya pada akhir Desember 2008. Meski demikian, peminat sudah bisa mendaftarkan diri ke gedung Smart College di Jalan Proklamasi No 48 B. Sementara itu program reguler 3 bulan dikhususkan untuk mahasiswa dan karyawan yang sudah bekerja.

Tapi tidak menutup kemungkinan untuk lulusan SMA. Dengan biaya pendidikan yang terjangkau, jebolan program ini dijamin bisa meningkatkan pemahaman komputer dan berbahasa asing. Peserta program reguler 3 bulan yang diawal bulan ini sudah mulai melakukan aktifitas belajar mengajarnya (PBM) hanya dikenai biaya pendidikan Rp 150 ribu saja. Siswa bisa memilih paket seperti Microsoft Office 2007, Auto Cad, MYOB Plus SKA-GL, Englis Conversation, Japanese Coversation dan Mandarin Coversation.

Yang menarik, kata Yasril, dari belasan lembaga kursus sejenis yang ada di kota ini, hanya Smart College yang menawarkan program pendidikan Teknologi Informasi. Program studi ini adalah program unggulan. Pasalnya jebolan program ini bukan saja memahami sistem jaringan komputer, mereka juga paham dengan perangkat lunak dan kerasnya. Aplikasi dilapangan, lulusan Teknologi Informasi diyakini bisa mengudak-udak aplikasi HP, download program-program HP dan perbaikan HP. Selain itu, lulusannya diyakini mumpuni dalam hal desain webs, homepage desain dan desain grafis.

Meski secara kelembagaan Smart College termasuk pusat pendidikan baru di Kota Padang, namun lembaga ini dikelola oleh orang-orang profesional. Direktur Smart College Yasril Harfi misalnya, beliau adalah profesional berpengalaman puluhan tahun menangani lembaga pendidikan sejenis. Dia sudah merambahi berbagai lembaga kursus di daerah ini. Setali tiga uang, kemampuan yang sama juga dimiliki para anak buahnya. Mulai dari tenaga pengajar, adminitrasi dan manajemen lainnya.

“Tenaga pengajar kita adalah sarjana-sarjana dibidangnya,” tambah Yasril. Lalu bagaimana dengan lulusan Smart College? Yasril Harfi menjelaskan untuk menyalurkan lulusannya pihaknya sudah menjalin kerjasama dengan berbagai lemaba penyalur tenaga kerja. Seperti PT Tauchi Bina Karya, sebuah perusahaan Outsourching di Batam dan PT Ria Alam Permai untuk Kota Padang sekitarnya. “Kita memang berusaha bagaimana lulusan kita itu bisa ditempatkan di dunia kerja,” jelas Yasril. (nto)

Summary

Menghadapi perkembangan IPTEK dan tuntutanglobalisasi, Smart College didirikan tanggal 20 Februari 2008 dengan tujuan agar tercipta suatu Pusat Pendidikan Nonformal yang berkualiatas dan profesional yang lulusannya siap pakai dan mandiri, serta sebgai lembaga pendidikan yang telah berhasil menyelenggarakan berbabagi paket program reguler dan paket program keahlian profesional 1 tahun yang sangat aplikatif terhadap kebutuhan dunia usaha.

Dengan pengalaman pendiri selama ini dibidang pendidikan non formal sejak tahun 1992 yang memepunyai reputasi ditingkat daerah dan nasional dan didukung oleh kekuatan kemitraan serta kerjasama dengan berbagai pihak yaitu pemerintah daerah, swasta dan asosiasi profesi, telah membuktikan kepada siswa lulusan dapat mengaplikasikan ilmunya, bersaing dan berkarir diberbagai bidang usaha.

Smart College, kedepannya diharapkan akn mengembangkan sayapnya lebih baik dengan rencana jangka panjang akan memebuka cabang-cabangnya diwilayah Sumatera Barat.